Bank Indonesia (BI) dalam Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan pada November 2021 mengindikasikan penambahan pembiayaan melalui utang oleh rumah tangga masih terbatas dan melambat dibandingkan bulan sebelumnya.
Itu tecermin dari persentase responden rumah tangga yang melakukan penambahan utang dari 8,6% pada Oktober menjadi hanya 7,4% pada November 2021.
Permintaan pembiayaan oleh rumah tangga pada November 2021 terutama bersumber dari Bank Umum dengan pangsa sebesar 38,9%, sedikit lebih tinggi dibandingkan 37,9% pada bulan sebelumnya. Kemudian, 18,6% rumah tangga menggunakan koperasi sebagai sumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan.
Selain itu, ada 12,4% rumah tangga yang menggunakan leasing sebagai tambahan pembiayaan. Ada pula sebanyak 9,7% rumah tangga menggunakan sumber pembiayaan dari teman.
Sumber pembiayaan lain untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah tangga, yakni berasal dari Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Fintech (Financial technology). Pangsa responden yang memenuhi pembiayaan dari sumber tersebut masing-masing sebanyak 5,7% dan 4,6%.
Ditinjau dari jenis pembiayaan yang diajukan rumah tangga pada November 2021, Kredit Multi Guna (KMG) merupakan jenis produk yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga dengan pangsa sebesar 43,9%. Kemudian diikuti oleh Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan pangsa masing-masing 18,2% dan 15,2%.
Sementara itu, kredit peralatan rumah tangga dan pengajuan kartu kredit masing-masing sebesar 14,2% dan 4%. Adapun 4,5% rumah tangga mengajukan pembiayaan jenis lainnya.
(Baca: BI: Rumah Tangga Kelas Bawah Paling Banyak Berutang)