PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp774,4 miliar pada kuartal I 2022.
Nilai tersebut naik 23,8% dibandingkan kuartal I tahun sebelumnya yang sebesar Rp625,1 miliar (year-on-year/yoy).
Berdasarkan laporan kinerja perusahaan, ada sejumlah faktor yang menopang pertumbuhan laba bersih BTN, di antaranya kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 28,8% (yoy) menjadi Rp3,57 triliun per kuartal I 2022.
Pendapatan bunga bersih BTN meningkat karena beban yang ditanggung menurun 31% (yoy) menjadi Rp2,47 triliun per Maret 2022. Sementara pendapatan bunga perseroan turun 4,8% (yoy) menjadi Rp6,05 triliun pada periode yang sama.
Laba operasional dari emiten yang memiliki kode BBTN tersebut juga lebih tinggi dibanding periode setahun lalu. Pada kuartal I 2022, laba operasionalnya sebesar Rp988,15 miliar atau naik 14% (yoy) dari posisi setahun lalu di angka Rp866,54 miliar.
Kenaikan laba operasional BTN ditopang meningkatnya pendapatan berbasis komisi perseroan/provisi/fee dan administrasi, yang tumbuh 23% dari Rp242,12 miliar pada kuartal I 2021 menjadi Rp297,82 miliar per kuartal I 2022.
Selain itu, BTN tercatat telah memberikan kredit sebesar Rp248,89 triliun per akhir Maret 2022. Angka ini tidak jauh berbeda dibanding posisi akhir 2021 yang berjumlah Rp247,28 triliun.
Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) kotor BTN tercatat turun menjadi 3,6% (yoy) per Maret 2022 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,25%.
Adapun nilai aset BTN per akhir Maret 2022 mencapai Rp367,51 triliun. Nilai ini turun tipis 1,2% dibanding posisi akhir 2021 yang ada di angka Rp371,86 triliun.
Atas kinerja tersebut, laba bersih per saham BBTN berada di angka Rp73 per saham pada periode Januari-Maret 2022.
Setahun lalu, laba bersih per saham BBTN hanya sebesar Rp59 per saham.
(Baca Juga: Kinerja Positif Bank BUMN, Laba Bersih Melonjak 78%)