Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit baru pada November 2021 terindikasi meningkat jika dibandingkan dengan periode Oktober 2021. Hasil survei pada perbankan menunjukkan bahwa saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada November 2021 sebesar 81,7%, jauh lebih tinggi dibandingkan SBT pada bulan sebelumnya yang berada di angka 12,7%.
Peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit baru terjadi pada seluruh katogori bank. Pada kategori bank umum (BU), penyaluran kredit baru tumbuh 80,1% pada November 2021, jauh lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya 4,2%.
Penyaluran kredit baru pada kategori bank umum syariah (BUS) tercatat tumbuh 95,4% pada November 2021, lebih tinggi dari Oktober 2021 yang sebesar 95,2%. Sementara pada kategori bank pembangunan daerah (BPD), penyaluran kredit baru tumbuh 96,6%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya 75,7%.
Berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan penyaluran kredit baru pada November 2021 diperkirakan meningkat pada hampir semua jenis kredit. Penyaluran kredit modal kerja (KMK) tumbuh 70,8% pada November 2021, lebih tinggi dibandingkan pada bulan sebelumnya 38,6%.
Kemudian, penyaluran kredit investasi (KI) tumbuh 51,1% pada November 2021. Pertumbuhan kredit investasi meningkat dari bulan sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 5,7%.
Sementara itu, kredit konsumsi (KPR) tumbuh 45,2% pada bulan lalu, lebih rendah dari Oktober 2021 yang sebesar 54,4%. Kredit konsumsi lainnya tumbuh 47,7%, lebih tinggi drai bulan sebelumnya 24,8%.
BI mencatat, berdasarkan lapangan usaha, penyaluran kredit baru pada November 2021 diprioritaskan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran, diikuti industri pengolahan dan konstruksi. Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru pada November 2021, meliputi prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta permintaan pembiayaan dari nasabah.
(Baca: Penyaluran Kredit Perbankan Masih Terkonsentrasi di Jakarta)