Menurut Survei Permintaan dan Penawaran Pembiayaan Perbankan Bank Indonesia (BI), kebutuhan pembiayaan korporasi kembali meningkat pada Juni 2022.
Hal ini Ini tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) permintaan pembiayaan korporasi yang mencapai 16,4% pada Juni 2022, lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 12,1%.
BI mencatat, perkembangan tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan pembayaran dari sektor industri pengolahan, dengan SBT sebesar 5% pada bulan lalu. Angka tersebut lebih tinggi dari Mei 2022 yang sebesar 2,7%.
Kemudian SBT dari sektor perdagangan tumbuh dari 0,6% menjadi 1,6%, serta SBT sektor penyedia makanan minuman tumbuh dari 0,2% menjadi 1,1% pada periode sama.
Pembiayaan tersebut digunakan untuk mendukung aktivitas operasional, pembayaran kewajiban jatuh tempo, dan mendukung pemulihan domestik.
Adapun, kebutuhan pembiayaan mayoritas responden masih dipenuhi dari dana sendiri. Ada juga yang mengandalkan sumber pembiayaan dari perbankan, pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, dan pinjaman dari perusahaan induk.
Responden juga menyampaikan pemilihan sumber pembiayaan terutama dipengaruhi oleh aspek kemudahan dan kecepatan perolehan dana, serta optimalisasi fasilitas eksisting.
(Baca Juga: Pembiayaan Utang APBN Turun 62,4% per April 2022)