Data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan, nilai akad penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) secara nasional mencapai Rp138,63 triliun sejak awal tahun ini hingga 4 Juli 2025.
Nilai akad merupakan jumlah dana yang sudah disalurkan berdasarkan perjanjian antara debitur dan lembaga penyalur KUR. Adapun jumlah debitur yang tercatat menerima akad tersebut mencapai 3,17 juta orang hingga saat ini.
Kemenkeu juga melaporkan, nilai akad yang disalurkan itu baru mencapai 48,28% dari total plafon yang sebesar Rp287,09 triliun.
Sementara pada satu tahun penuh 2024, penyaluran KUR mencapai Rp291,64 triliun dengan jumlah debitur mencapai 6,81 juta orang. Nilai tersebut setara 101% dari plafon yang ditentukan, yakni Rp288,54 triliun.
Nilai pada 2024 lebih tinggi dari 2023 yang sebesar Rp265,46 triliun dengan debitur sebanyak 6,4 juta orang.
(Baca: Realisasi Penyaluran KUR Meningkat pada 2024)
KUR merupakan satu di antara program pemerintah untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
Skema penyaluran KUR yang tersedia untuk usaha ultra mikro (UMi), tenaga kerja/pekerja migran Indonesia (TKI/PMI), usaha kecil, dan usaha mikro.
Kini, KUR juga akan disalurkan untuk industri perumahan. Merujuk pemberitaan Katadata, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Keuangan telah menyetujui pemanfaatan KUR untuk segmen tersebut.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menargetkan program KUR perumahan akan rampung bulan ini. Adapun dana KUR yang akan dialokasikan untuk bidang perumahan mencapai Rp 130 triliun.
"Adanya dukungan pembiayaan dari Danantara sebesar Rp130 triliun menjadi angin segar bagi ekosistem perumahan untuk terus bekerja keras dan bersinergi membangun rumah yang layak, terjangkau, dan berkualitas," kata Maruarar dalam keterangan resmi, Kamis (3/7/2025).
Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah memaparkan pagu KUR yang akan disalurkan tahun ini mencapai Rp287,47 triliun. Dengan kata lain, 45% penyaluran KUR sampai akhir tahun ini akan fokus membantu bidang perumahan.
Secara total, pemerintah menganggarkan bantuan program kredit senilai Rp307,61 triliun. Selain KUR, program kredit lainnya adalah kredit pembelian alat dan mesin pertanian senilai Rp137,45 miliar dan kredit industri padat karya sekitar Rp20 triliun.
Plafon KUR perumahan naik menjadi Rp5 miliar
Pemerintah memutuskan untuk menaikkan plafon kredit usaha rakyat (KUR) untuk pengembang berstatus usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan plafon KUR untuk kontraktor berstatus UMKM kini menjadi Rp 5 miliar.
“Ini diberikan dengan kriteria sesuai dengan UMKM bermodal sampai Rp 5 miliar, turnover atau penjualan Rp 50 miliar,” kata Airlangga dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Perekonomian, Kamis (3/7/2025).
Airlangga menjelaskan, plafon KUR terbaru bagi pengembang UMKM dapat dimanfaatkan untuk membangun sekitar 38 hingga 40 unit rumah tipe 36. Fasilitas KUR ini tersedia dengan tenor empat hingga lima tahun.
(Baca Katadata: KUR Perumahan Diperluas, Plafon Kontraktor UMKM Naik Jadi Rp 5 Miliar)