Banyak Warga Merasa Informasi Investasi untuk Pemula Masih Kurang

Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menggelar survei tentang kualitas informasi tentang investasi yang beredar di Indonesia.

Hasilnya, mayoritas atau 73,1% responden menilai informasi terkait edukasi investasi yang mudah dipahami bagi pemula masih kurang.

Lalu 65,7% responden menilai informasi tentang risiko investasi masih kurang jelas dan transparan.

Kemudian 50% responden menganggap banyak informasi investasi kurang akurat atau tidak sesuai dengan kondisi pasar, dan 42,7% merasa kekurangan informasi tentang investasi jangka panjang.

Sementara 0,6% responden memilih jawaban lainnya, seperti kekurangan informasi tentang banyaknya mafia atau penipu yang tidak ditindak tegas, atau tentang investasi yang cocok untuk ekonomi rendah.

Survei ini juga menemukan, sumber informasi investasi yang paling dipercaya publik adalah sumber resmi pemerintah atau lembaga keuangan (56,8%).

Di urutan berikutnya ada situs keuangan/investasi terkenal (14,8%); rekomendasi keluarga/kerabat terpercaya (13,9%); dan media sosial, workshop, seminar, atau influencer terkenal (11,1%).

KedaiKOPI menggelar survei ini terhadap 900 responden berusia 17-55 tahun di Indonesia. Responden terdiri dari 51,1% perempuan dan 48,9% laki-laki.

Pengambilan data dilakukan pada 20 Februari-2 Maret 2025 menggunakan metode Online-Computerized Assisted Self Interview (CASI).

Sebagai catatan, survei ini menggunakan sistem multiple answer, sehingga responden dapat memilih lebih dari satu jawaban.

(Baca: Ini Aset Investasi yang Dimiliki Masyarakat Indonesia Awal 2025)