PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor saham di pasar modal Indonesia terus meningkat. Hingga Juni 2022, jumlah Single Investor Identification (SID) telah mencapai sekitar 4 juta entitas, dengan 99,79% merupakan investor individu lokal.
Jumlah tersebut telah meningkat 15,96% dari akhir tahun 2021, di mana jumlah SID masih sekitar 3,4 juta.
Direktur Utama KSEI Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, pertumbuhan jumlah investor saham menjadi salah satu tanda pencapaian pasar modal Indonesia.
"Jumlah investor lokal yang terus meningkat secara signifikan, terutama di masa pandemi Covid-19, merupakan tanda bahwa masyarakat Indonesia semakin sadar pentingnya berinvestasi dan menjadikan pasar modal sebagai alternatif untuk berinvestasi," kata Uriep dalam keterangan persnya, Senin (11/7/2022).
KSEI melaporkan mayoritas atau 81,64% investor saham saat ini berusia di bawah 40 tahun, yakni gabungan dari gen Z dan milenial, dengan nilai total aset mencapai Rp144,07 triliun hingga Juni 2022.
Dilihat berdasarkan profesi, sebanyak 60,45% investor merupakan gabungan dari karyawan swasta, pegawai negeri, guru dan pelajar, dengan nilai aset mencapai Rp358,53 triliun.
Adapun 69,59% investor saham masih terkonsentrasi di pulau Jawa, sudah termasuk 13,97% yang berdomisili di DKI Jakarta, dengan nilai total aset mencapai Rp3.772,32 triliun.
Menurut KSEI, selain karena sinergi yang baik antara Self Regulatory Organization (SRO) dan para pelaku pasar modal, lebih dari 95% penambahan jumlah investor lokal dikarenakan adanya kemudahan pembukaan rekening pasar modal secara online.
"Ditunjang dengan pengembangan infrastruktur seperti AKSES dan EASY, maka semakin memudahkan investor untuk melakukan aktivitas di pasar modal Indonesia," jelas KSEI.
(Baca Juga: Investasi Saham Lebih Banyak Dilakukan Laki-laki Ketimbang Perempuan)