Perolehan laba bersih PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencapai Rp 5 triliun sepanjang semester I-2021. Jumlah itu meningkat 12,8% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Meski begitu, perusahaan masih meningkatkan pencadangan atau provisi. Nilainya mencapai Rp 9,8 triliun, naik 36,2% dari semester I-2020 yang sebesar Rp 7,2 triliun. Pencadangan merupakan penyisihan dana yang dinilai berdasarkan hasil evaluasi pembiayaan debitur.
Laba bersih BNI umumnya meningkat dalam lima tahun terakhir. Laba senilai Rp 6,4 triliun pada semester I-2017 naik menjadi Rp 7,4 triliun pada enam bulan pertama tahun berikutnya. Nilainya pun meningkat tipis menjadi Rp 7,6 triliun pada paruh pertama 2019.
Namun, perolehan tersebut menurun menjadi Rp 4,5 triliun pada Januari-Juni 2020 imbas pandemi Covid-19. Keuntungan perusahaan baru mengalami peningkatan pada semester I-2021.
(Baca: Laba Bersih BRI Meningkat 22,5% pada Semester I-2021)
Bank pelat merah lainnya, yakni Bank Mandiri, BRI dan BTN juga mencatatkan kenaikan laba bersih di kisaran 20% pada semester I-2021. Bank Mandiri dan BRI sama-sama memperoleh keuntungan sebesar Rp 12,5 triliun, sementara BTN sebesar Rp 920 miliar.