Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 251,6 miliar sepanjang semester I-2020. Namun, jumlah itu anjlok hingga 96,5% dibandingkan perolehan laba pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan tajam ini dikarenakan adanya kerugian selisih kurs atau nilai tukar sebesar Rp 7,8 triliun. Padahal, perusahaan melaporkan laba selisih kurs hingga Rp 5 triliun pada Januari-Juni 2019.
Adapun, dalam lima tahun terakhir, PLN pernah mengalami kerugian sebanyak Rp 5,4 triliun pada semester I-2018. Pada tahun-tahun lainnya, perusahaan selalu melaporkan keuntungan.