Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo, telah menuntaskan masa jabatannya pada Selasa (5/9/2023). Dalam pidato perpisahan, ia mengakui upaya pengentasan kemiskinan di era kepemimpinannya belum mencapai target.
"Target angka kemiskinan, kami sadari belum tercapai, tapi hasilnya penurunan yang tertinggi, dan juga indeks kebahagiaan karena kebahagiaan tidak bisa dibeli," kata Ganjar dalam pidato perpisahannya di GOR Jatidiri, Semarang, Selasa (5/9/2023).
(Baca: Ganjar Pimpin Jawa Tengah 10 Tahun, Apa Kemiskinan Berkurang?)
Selain soal kemiskinan, angka pengangguran Jawa Tengah juga belum mencapai target yang diharapkan.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Tengah ditargetkan mencapai 4% pada 2023.
Namun, menurut catatan di Sistem Informasi Manajemen Data Regional Bappenas, sampai Februari 2023 tingkat pengangguran Jawa Tengah masih 5,24%
Secara persentase, angka pengangguran itu sedikit berkurang dibanding 10 tahun lalu (5,53% pada Februari 2013).
Persentase pengangguran di akhir era Ganjar juga sudah turun cukup signifikan dibanding masa awal pandemi Covid-19. Pada 2020 angka pengangguran Jawa Tengah memang sempat melonjak drastis, sama seperti di banyak provinsi lain.
Namun, jika dilihat dari segi jumlahnya, pengangguran di Jawa Tengah cenderung bertambah.
Pada Februari 2013 jumlah penganggur di Jawa Tengah masih sekitar 941 ribu orang. Kemudian pada Februari 2023 jumlahnya menjadi 1,1 juta orang.
Sejak awal pandemi sampai Februari 2023, jumlah penganggur di Jawa Tengah juga masih konsisten melampaui 1 juta orang.
Dengan demikian, dalam dua periode kepemimpinan Ganjar, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Jawa Tengah berkurang secara persentase, tapi jumlah penganggurnya bertambah seperti terlihat pada grafik.
Adapun jika dibandingkan dengan wilayah tetangganya, persentase pengangguran Jawa Tengah tergolong lumayan rendah.
Pada Februari 2023, provinsi lain di Pulau Jawa seperti Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta memiliki angka pengangguran lebih tinggi, yakni di kisaran 7,5% sampai 7,9%.
(Baca: Ini Provinsi dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi Awal 2023)