Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan, jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan dipindahkan ke Ibu Kota Nusantara (IKN) tahun ini berkurang menjadi 6.000 orang.
Awalnya, target ASN yang akan diboyong mencapai 11.916 orang. Menurut Anas, hal ini karena ketersediaan tempat hunian yang belum memadai.
"Totalnya tadinya yang pindah 11.916 (ASN), tetapi karena bangunan di sana yang siap 6.000 (unit), maka nanti 6.000 (ASN) dulu yang akan pindah," kata Anas, dilansir dari Antara, Selasa (20/2/2024).
Tak hanya pengurangan jumlah, pemerintah juga mengundur waktu pemindahan ASN ke IKN.
"Tadinya akan pindah di Juli, tapi kemarin atas arahan dari Mensetneg, karena tempat itu (IKN) sebagian masih akan dipakai untuk upacara 17 Agustus, maka nanti akan pindah setelah Agustus," kata Anas.
Anas mengatakan pemindahan ASN akan dibagi menjadi tiga tahap. Prioritas pertama untuk 179 eselon I dari 38 kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Perdagangan.
Prioritas kedua untuk 91 eselon I dari 29 kementerian/lembaga, dan prioritas ketiga untuk 378 eselon I dari 59 kementerian/lembaga.
"Kita punya tiga tahap (pemindahan ASN) jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," kata Anas.
Anas juga mengungkap, konsep kantor kementerian dan lembaga di IKN akan berbeda dengan yang ada di Jakarta.
"Kantornya nanti tidak seperti kantor kita sekarang, di mana kantornya satu orang satu meja. Ke depan, konsepnya sharing, jadi sistem pemerintah berbasis elektronik sudah jalan, sistem kerjanya juga basisnya akan sangat efektif, share office, share system, dan seterusnya," ujarnya.
(Baca: Realisasi Investasi di IKN Capai Rp47,5 Triliun, Mayoritas dari Swasta)