Data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan, penempatan pekerja migran Indonesia sebesar 36.218 orang pada semester I-2021. Dalam enam bulan tersebut, penempatan pekerja migran tertinggi terjadi pada Maret 2021, yakni 7.072 orang.
Sedangkan, penempatan pekerja migran terendah terjadi pada Februari 2021, yakni 4.234 orang. Rendahnya jumlah itu seiring dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Jawa-Bali pada bulan kedua tahun ini.
Berdasarkan provinsi, Jawa Timur merupakan penyumbang tertinggi pekerja migran nasional selama Januari – Juni 2021, yakni 14.329 orang. Posisinya disusul Jawa Tengah dan Jawa Barat dengan jumlah pekerja migran masing-masing sebesar 8.683 orang dan 6.281 orang.
Hong Kong menjadi negara tujuan utama pekerja migran Indonesia pada semester I-2021. Pasalnya, ada 26.695 pekerja migran Indonesia yang pergi ke Hong Kong pada enam bulan pertama tahun ini.
Sebanyak 3.305 pekerja migran Indonesia tercatat ke Taiwan. Setelahnya ada Taiwan dan Italia yang kedatangan pekerja migran Indonesia masing-masing sebanyak 1.722 orang dan 1.687 orang.
Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, pekerja migran perempuan jauh lebih besar dibandingkan laki-laki sepanjang semester I-2021. Jumlah pekerja migran perempuan tercatat sebesar 26.539 orang, sementara laki-laki hanya 3.795 orang.
(Baca: Dampak Covid-19, Puluhan Ribu Pekerja Migran Kembali ke Tanah Air)