Jumlah pekerja di Kota Jakarta Barat dalam tiga tahun terakhir menurun. Secara historis, tahun 2022 tercatat 1,23 juta pekerja, pada 2023 kemudian mengalami penurunan menjadi 1,17 juta pekerja dan untuk 2024 tercatat sebanyak 1,16 juta pekerja.
Data penduduk yang bekerja ini dihasilkan dari survei sakernas tahunan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Definisi penduduk yang bekerja dalam metode survei sakernas di definisikan seperti berikut. Penduduk adalah mereka yang telah berusia 15 tahun ke atas.
(Baca: Keadaan Angkatan Kerja di Kabupaten Katingan pada 2024)
Arti penduduk yang bekerja yakni mereka yang melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu terakhir. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus.
Sementara itu, Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Jakarta Barat pada Desember 2024, berkurang 0,21% menjadi 6,18% dibandingkan dengan Desember 2023. Dalam tujuh semester terakhir, tingkat pengangguran terbuka (TPT) mengalami tren penurunan melanjutkan tren semester sebelumnya yang juga sedang dalam masa penurunan.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) bersumber dari BPS. Data diproduksi tahunan dengan satuan persen. Data ini tersedia untuk periode 2018-2024.
Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. Mereka yang disebut pengangguran yakni:
a. Penduduk yang tidak punya pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan.
b. Tidak punya pekerjaan dan sedang mempersiapkan usaha baru.
c. Tidak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
d. Sudah punya pekerjaan/usaha, tetapi belum mulai bekerja/berusaha.
Definisi dari TPT adalah persentase jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja.
Pengurangan data tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun ini bisa tergambar dari kondisi jumlah angkatan kerja dan jumlah penduduk yang bekerja. Jumlah angkatan kerja di Kota Jakarta Barat mengalami trend kenaikan dalam 17 tahun terakhir. Kondisi yang berbeda terlihat usai covid dalam lima tahun terakhir, jumlah angkatan kerja dalam tren turun. Tercatat pada tahun 2022 jumlah angkatan kerja sebanyak 1,33 juta pekerja, kemudian jumlahnya turun dari tahun sebelumnya sebanyak 3.561 pekerja menjadi 1,24 juta pekerja pada tahun 2024.
Dibandingkan kabupaten/kota lainnya, tingkat pengangguran terbuka di kabupaten/kota ini berada di urutan 88 secara nasional. Adapun rata-rata nasional tingkat pengangguran terbuka pada Desember 2024 yakni 4,1%.
Berkurangnya data tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kota Jakarta Barat tidak terkait langsung dengan pertumbuhan ekonomi yang anjlok di tahun 2024. Perekonomian di wilayah ini pada 2024 lalu tercatat 5,27 persen. Sebelumnya pada 2023 pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota ini tercatat 5,3 persen.
Data Kependudukan di Kota Jakarta Barat:
Jumlah penduduk di Kota Jakarta Barat tercatat 2,58 juta jiwa data per 2024. Angka ini mengalami penurunan. Dibandingkan dengan lima tahun sebelumnya, rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) wilayah ini tercatat lebih rendah. Adapun pertumbuhan lima tahun terakhir, tercatat diangka -0,09%.
(Baca: Persentase Pengangguran 2024 di Kabupaten Sorong 4,15%)
Menurut nominalnya dibandingkan dengan wilayah lain se-provinsi DKI Jakarta, kabupaten/kota ini berada di urutan kedua dibandingkan dengan enam kabupaten/kota lainnya, sementara jika dilihat menurut pulau, kabupaten/kota ini di urutan 13.
Pada 2024, mayoritas penduduk Kota Jakarta Barat di dominasi oleh usia produktif (umur pada rentang 15-59 tahun) jumlahnya mencapai 1,74 juta atau 67,46% dari total populasi. Sedangkan usia anak-anak (umur 0-14 tahun) serta usia lanjut yang berumur lebih dari 60 tahun masing-masing sebesar 22,49% dan 10,05%.
Berikut ini jumlah penduduk menurut umur di Kota Jakarta Barat pada Juni 2024 bersumber dari publikasi BPS :
- Umur 0-4 tahun 151,58 ribu jiwa (5,88%)
- Umur 5-9 tahun 211,08 ribu jiwa (8,19%)
- Umur 10-14 tahun 217,32 ribu jiwa (8,43%)
- Umur 15-19 tahun 188,35 ribu jiwa (7,31%)
- Umur 20-24 tahun 201,76 ribu jiwa (7,83%)
- Umur 25-29 tahun 192,31 ribu jiwa (7,46%)
- Umur 30-34 tahun 202,24 ribu jiwa (7,84%)
- Umur 35-39 tahun 211,49 ribu jiwa (8,2%)
- Umur 40-44 tahun 232,46 ribu jiwa (9,02%)
- Umur 45-49 tahun 204,73 ribu jiwa (7,94%)
- Umur 50-54 tahun 170,29 ribu jiwa (6,6%)
- Umur 55-59 tahun 135,68 ribu jiwa (5,26%)
- Umur 60-64 tahun 100,59 ribu jiwa (3,9%)
- Umur 65-69 tahun 70,7 ribu jiwa (2,74%)
- Umur 70-74 tahun 44,98 ribu jiwa (1,74%)
- Umur lebih dari 75 tahun 42,79 ribu jiwa (1,66%)