Survei Capgemini Research Institute dan UNICEF menunjukkan, anak-anak muda usia 16-24 tahun di negara-negara berkembang memiliki pengetahuan yang cukup tentang keterampilan (skill) hijau atau ramah lingkungan.
Dalam surveinya, keterampilan hijau didefinisikan sebagai hal-hal yang dipelajari kaum muda untuk membantu Bumi dan melindungi lingkungan. Keterampilan tersebut membantu orang menjaga alam, menghentikan polusi, dan menggunakan sumber daya dengan bijak.
Berikut persentase lengkap anak muda di negara berkembang yang mengatakan mereka memiliki pengetahuan tentang keterampilan ramah lingkungan:
- Daur ulang/pengurangan limbah: 70% responden
- Konservasi energi: 64% responden
- Konservasi air: 60% responden
- Kebiasaan konsumen yang ramah lingkungan: 50% responden
- Perubahan iklim: 46% responden
- Energi berkelanjutan: 44% responden
- Pertanian berkelanjutan: 43% responden
- Transportasi berkelanjutan: 41% responden
- Kebijakan lingkungan: 35% responden
- Teknologi iklim: 31% responden
- Analisis data: 27% responden
- Desain berkelanjutan: 25% responden.
“Kaum muda di negara berkembang paling berpengetahuan tentang pengurangan limbah dan konservasi energi dan air,” tulis Capgemini Research Institute dalam laporannya.
Atas hasil tersebut, Capgemini Research Institute mengatakan, 7 dari 10 anak muda memiliki pengetahuan tentang daur ulang dan pengurangan limbah. Di sisi lain, kurang dari sepertiga anak muda di negara berkembang memiliki pengetahuan tentang:
- Teknologi iklim, yaitu teknologi yang digunakan untuk memitigasi dan beradaptasi dengan perubahan iklim, seperti penangkapan dan penyimpanan karbon, energi terbarukan, dan alat pemodelan iklim;
- Analisis data, yaitu keterampilan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data lingkungan untuk membuat keputusan yang tepat tentang praktik keberlanjutan; dan
- Desain berkelanjutan, yaitu keterampilan yang menggabungkan keberlanjutan ke dalam prinsip-prinsip desain bangunan dan produk.
Survei Capgemini Research Institute dan UNICEF berlangsung pada Februari-Maret 2025. Melibatkan 4.245 responden berusia 16-24 tahun dari 14 negara berkembang: Indonesia, Bangladesh, Brasil, Mesir, Ethiopia, India, Meksiko, Kenya, Nigeria, Pakistan, Afrika Selatan, Thailand, Turki, dan Cina.
(Baca: Ketertarikan Anak Muda RI atas 'Green Jobs' Tergolong Rendah)