Ketertarikan Anak Muda RI atas 'Green Jobs' Tergolong Rendah

Ketenagakerjaan

Lite

Akbar Ridwan 20/06/2025 12:51 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Ketertarikan Anak Muda* di Negara Berkembang terhadap Pekerjaan Ramah Lingkungan/Green Jobs (Februari-Maret 2025)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Ketertarikan Anak Muda RI atas 'Green Jobs' Tergolong Rendah

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Ketertarikan Anak Muda* di Negara Berkembang terhadap Pekerjaan Ramah Lingkungan/Green Jobs (Februari-Maret 2025)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Menurut survei Capgemini Research Institute bersama UNICEF, 51% anak muda berusia 16-24 tahun di negara berkembang (Global South) tertarik mendapatkan pekerjaan ramah lingkungan (green jobs) pada 2025.

Dari 14 negara yang dikelompokkan sebagai negara berkembang, anak muda di Turki paling tinggi ketertarikannya dengan persentase 70%. Sementara pemuda Indonesia menduduki peringkat tiga terbawah.

Berikut persentase anak muda di negara berkembang yang tertarik mendapatkan pekerjaan ramah lingkungan pada 2025:

Global South: 51%
Turki: 70%
Brasil: 68%
Meksiko: 63%
China: 62%
Afrika Selatan: 61%
India: 56%
Bangladesh: 38%
Thailand: 38%
Nigeria: 38%
Mesir: 37%
Pakistan: 35%
Indonesia: 33%
Kenya: 30%
Ethiopia: 19%

Menurut Capgemini Research Institute dan UNICEF, ketertarikan anak muda terhadap pekerjaan ramah lingkungan mengindikasikan adanya motivasi menjadi bagian dari solusi dan keinginan memiliki karier yang sesuai dengan nilai-nilai yang diyakini.

“Hal ini juga menciptakan sumber daya manusia untuk mengatasi aksi iklim dalam skala besar,” kata Capgemini Research Institute dan UNICEF dalam laporan Youth Perspectives on Climate: Preparing for a Sustainable Future.

Berdasarkan wilayah, anak muda perdesaan yang tertarik dengan pekerjaan ramah lingkungan sebanyak 45%. Sementara anak muda di perkotaan 58%.

Survei berlangsung pada Februari-Maret 2025 dengan 5.100 responden berusia 16-24 tahun dari berbagai negara di Afrika, Amerika, Asia-Pasifik, dan Eropa. Khusus negara berkembang, total responden sebanyak 4.245 pemuda dan 855 responden dari negara maju (Global North).

(Baca: Hal yang Menghambat Investasi Ramah Lingkungan menurut Investor Global)

Editor : Erlina F. Santika