Ada banyak pencari kerja di Indonesia, tapi lowongan kerja hanya sedikit. Hal ini terlihat dari big data KitaLulus, aplikasi perekrutan karyawan lokal.
Per tanggal 9 Agustus 2024 ada sekitar 1,89 juta pencari kerja yang terdaftar di aplikasi tersebut. Namun, jumlah lowongan yang tersedia hanya sekitar 423 ribu (22% dari jumlah pencari kerja).
Jika dipecah berdasarkan kriteria pendidikan, kekurangan lowongan kerja paling banyak tercatat di level SMP/setara.
Per tanggal 9 Agustus 2024 jumlah pencari kerja lulusan SMP/setara mencapai 78 ribu orang, tapi hanya ada 10 ribu lowongan untuk mereka (13%).
Kemudian di kelompok lulusan SMA/setara pencari kerjanya mencapai 1,15 juta orang dengan 251 ribu lowongan (22%).
Di kelompok D1/D2/D3 ada 94 ribu pencari kerja dengan 71 ribu lowongan (76%). Lalu ada 559 ribu pencari kerja bergelar S1/D4, dengan hanya 88 ribu lowongan (16%).
Sementara pencari kerja bergelar S2 ada 9,4 ribu orang dengan 1,7 ribu lowongan (19%), dan yang bergelar S3 ada 383 orang dengan 190 lowongan (50%).
Data-data ini termuat dalam Bridging the Gap: Understanding Job Mismatch in Today's Workforce, laporan riset kolaborasi KitaLulus bersama Populix.
(Baca: Ini Skill Karyawan yang Banyak Dibutuhkan Perusahaan Lokal)