Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga acuan nikel Indonesia sebesar US$17.424,52 per dry metric tonne (dmt) pada April 2024.
Acuan itu meningkat sekitar 8,75% dari Maret 2024 yang sebesar US$16.021,67 per dmt.
Kenaikan harga acuan April 2024 menjadi yang tertinggi sejak awal tahun ini. Sejak Januari 2024, harga acuan nikel Indonesia berada di kisaran US$16 ribu.
Harga acuan ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI Nomor 88.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batu Bara Acuan untuk Bulan April 2024, pada 22 April 2024.
(Baca juga: Ini Rencana Kapasitas Produksi Komoditas Mineral Indonesia pada 2024)
Katadata mewartakan, harga nikel pada awal perdagangan kemarin Senin (22/4/2024) mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Hal ini disebabkan oleh kekhawatiran pasar akan rencana pemerintah Cina yang ingin meningkatkan pembelian untuk menambah persediaan. Rencana ini memicu kekhawatiran pasar akan terjadi pengetatan pasokan.
Harga nikel untuk tiga bulan pada London Metal Exchange (LME) pada 02.00 GMT naik 0,8% menjadi US$ 19.740 per ton. Harga tersebut tercatat naik 8,6% dibandingkan minggu sebelumnya.
Kontrak pengiriman Juni melonjak 6% menjadi US$ 20.389,68 per ton atau 147.660 yuan, menjadi level tertinggi sejak Oktober 2023. Sebagai informasi, kontrak pengiriman Juni merupakan harga yang paling banyak diperdagangkan di Bursa Berjangka Shanghai (SHFE).
"Lonjakan harga nikel didorong oleh rencana penimbunan stok oleh Cina. Administrasi Cadangan Pangan dan Strategis Nasional berencana membeli nikel pig iron, bahan baku utama untuk stainless steel (baja nirkarat)," kata sumber pelaku industri seperti dikutip dari Reuters.
Kenaikan harga nikel juga didorong larangan impor logam dari Rusia oleh Amerika Serikat dan Inggris. Padahal Rusia merupakan salah satu pemasok utama untuk nikel dan aluminium sehingga hal ini juga meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan global.
(Baca Katadata: Akhiri Tren Penurunan, Harga Nikel Acuan April 2024 Naik 8,7%)