Tren bisnis minuman bubble tea , atau yang biasa disebut boba, terus menguat dalam beberapa tahun belakangan.
Adapun menurut laporan Momentum Works, nilai pasar boba di Asia Tenggara diperkirakan mencapai US$3,66 miliar atau sekitar Rp54 triliun pada 2021 (asumsi kurs Rp14.854 per dolar AS).
Indonesia pun tercatat sebagai pasar minuman boba terbesar, dengan estimasi nilai pasar US$1,6 miliar atau sekitar Rp24 triliun. Angka ini setara dengan 43,7% dari total nilai pasar boba di Asia Tenggara.
Pasar terbesar kedua adalah Thailand yang memiliki nilai pasar US$749 juta. Vietnam berada di peringkat ketiga dengan nilai pasar US$362 juta.
Adapun Mixue menjadi merek minuman boba yang memiliki gerai terbanyak di Asia Tenggara. Momentum Works mencatat, waralaba perusahaan dari Tiongkok ini memiliki lebih dari 1.000 gerai yang tersebar di Vietnam, Thailand, Filipina, Singapura, Malaysia, dan Indonesia.
Di bawah Mixue, ada Chatime yang memiliki 595 gerai tersebar di seluruh Asia Tenggara. Di Indonesia, hak waralaba Chatime dipegang oleh Kawan Lama Group yang juga memiliki Ace Hardware.