Perusahaan Gas Negara (PGN) berhasil memperbaiki kinerja keuangannya sepanjang tahun lalu. Subholding gas Pertamina ini membukukan laba bersih sebesar US$303,8 juta pada 2021.
Realisasi tersebut membaik dari tahun sebelumnya, di mana PGN membukukan kerugian bersih US$264,7 juta. Capaian kinerja ini salah satunya diperoleh dari peningkatan volume distribusi gas dan penambahan jumlah pelanggan.
PGN membukukan pendapatan sebesar US$3,03 miliar di sepanjang 2021 alias naik 5,23% dari tahun sebelumnya yang sebesar US$2,88 miliar.
Emiten berplat merah ini membukukan laba selisih kurs sebesar US$27,35 juta pada 2021. Jumlah ini berbanding dengan rugi selisih kurs US$25,57 juta pada 2020.
Selain itu, PGN juga menderita penurunan nilai properti minyak dan gas mencapai US$75,68 juta, serta penurunan nilai aset eksplorasi dan evaluasi sebesar US$3,26 juta pada 2020. Sementara itu, tak terdapat penurunan nilai seperti itu pada 2021.
Secara tren, laba bersih PGN cenderung fluktuatif sejak 2017. Capaian laba bersih PGN pada 2021 merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir, sedangkan capaian terendah yakni pada 2020.
(Baca: Berapa Banyak Jaringan Gas yang Dibangun PGN per Tahun?)