Menurut laporan lembaga riset Counterpoint, pangsa penjualan kendaraan listrik tipe battery electric vehicle (BEV) di Asia Tenggara naik 10 kali lipat secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal I-2023.
“Pangsa BEV dalam total penjualan kendaraan penumpang mengalami pertumbuhan signifikan pada kuartal I-2023 mencapai 3,8% dibandingkan hanya 0,3% pada tahun lalu,” demikian dilansir dari laman Counterpoint, Kamis (20/7/2023) lalu.
(Baca: Meski Turun, Penjualan Mobil Listrik Masih Relatif Tinggi pada Juni 2023)
Pada kuartal I-2023 Thailand tercatat sebagai pasara kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara, dengan pangsa 78,7% dari total penjualan BEV di kawasan ini.
Posisinya diikuti oleh Indonesia dengan pangsa pasar penjualan BEV sebesar 8% di Asia Tenggara, dan Vietnam 6,8%.
Lalu ada Singapura, Malaysia, dan Filipina dengan pangsa pasar penjualan BEV di Asia Tenggara masing-masing 4,1%, 2,4%, dan 0,04%.
"Upaya yang dilakukan pemerintah Thailand untuk mempromosikan penjualan kendaraan listrik telah membuahkan hasil positif, sementara Indonesia dan Vietnam juga menunjukkan kinerja yang baik di kawasan ini," kata analis riset Counterpoint Abhilash Gupta.
Namun, menurut Gupta, Malaysia, Filipina, dan Myanmar memerlukan dukungan dan dorongan peraturan tambahan untuk mendorong pertumbuhan kendaraan listrik.
“Meskipun penjualan kendaraan penumpang secara keseluruhan relatif stagnan, penjualan BEV mengalami ekspansi yang signifikan dan pesat,” kata Gupta.
Berdasarkan mereknya, Gupta melanjutkan, grup otomotif Tiongkok menguasai pasar di Asia Tenggara.
BYD Automotive menjadi merek paling laris di Asia Tenggara pada kuartal I-2023 dengan pangsa pasar mencapai 51,2%. Posisinya diikuti oleh Hozon Auto dan SAIC Motor dengan pangsa pasar masing-masing 9,6% dan 8%.
“Tiga kelompok teratas ini secara kolektif menguasai lebih dari 68% pasar BEV, “ kata Gupta. Ia merinci, tipe Atto 3 dari BYD adalah BEV terlaris di Asia Tenggara, diikuti oleh Neta V dan Tesla Model Y.
Analis Senior Counterpoint Soumen Mandal mengatakan, kehadiran Tiongkok di pasar kendaraan listrik Asia Tenggara bakal semakin kuat seiring dengan pembangunan basis manufaktur regional mereka, sehingga dapat mendorong pertumbuhan lebih lanjut di sektor kendaraan listrik.
“Penjualan kendaraan listrik secara keseluruhan mengalami peningkatan di kawasan Asia Tenggara. Prospeknya tampak menjanjikan, dan terdapat ekspektasi bahwa pangsa BEV dalam total penjualan kendaraan akan mencapai 6% pada akhir tahun ini,” kata Mandal.
(Baca: 26 Juta Mobil Listrik Beredar di Jalanan Global pada 2022, Ini Sebarannya)