Berdasarkan laporan Cyberint, terdapat 1.227 kasus serangan ransomware secara global pada kuartal II 2024. Jumlahnya meningkat 21,85% dari kuartal sebelumnya (quarter-to-quarter/qtq) yang sebanyak 1.048 kasus.
Pada kuartal kedua tahun ini, Amerika Serikat menjadi negara target utama serangan ransomware. Jumlahnya mencapai 611 kasus atau 47,8% dari total serangan ransomware secara global.
“Amerika Serikat adalah negara yang paling menguntungkan bagi para pelaku ancaman,” tulis Cyberint dalam laporannya, Rabu (3/4/2024).
Berikutnya ada Inggris yang mendapat 85 kasus ransomware, diikuti Kanada 66 kasus, Jerman 49 kasus, dan Italia 42 kasus.
Negara lainnya yang menjadi target ransomware adalah Brazil, Spanyol, Prancis, India, dan Australia dengan jumlah kasus seperti pada grafik.
Sementara dari sektornya, layanan bisnis menjadi yang paling banyak mendapat serangan ransomware yakni 305 kasus pada kuartal II-2024. Posisinya diikuti sektor ritel dengan 185 kasus dan manufaktur 124 kasus.
(Baca: 5 Ransomware Paling Banyak Ditemukan di Indonesia)