Menurut data Business of Apps, pendapatan aplikasi pesan instan Line mencapai US$2,36 miliar pada 2021. Jumlah itu setara Rp34,78 triliun dengan asumsi kurs Rp14.738/US$.
Pendapatan perusahaan aplikasi yang berbasis di Jepang itu meroket sebesar 56% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada 2021.
Sebelumnya, jumlah pendapatan Line turun ke US$1,51 miliar pada 2020 akibat terdampak pandemi, menurut Business of Apps.
Secara tren, pendapatan Line sejak 2012 cenderung meningkat seperti terlihat pada grafik. Pendapatan terendahnya tercatat pada 2012, yakni US$50 juta. Sedangkan rekor pendapatan tertingginya dicapai pada 2021.
Adapun Line memiliki 178 juta pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAU) secara global pada 2021, dengan pasar utama di Indonesia, Jepang, Taiwan, dan Thailand. Keempat pasar tersebut mencakup sekitar 75% dari total pengguna aktif bulanan mereka.
Kini Line dikabarkan bakal menutup platform berita Line Today di Indonesia mulai 6 Juli 2022.
Menurut Country Manager Line Indonesia, Fanny Verona, kebijakan tersebut dilakukan lantaran perseroan akan berfokus pada bisnis teknologi keuangan di Indonesia.
(Baca: Pendapatan Meta Platforms Inc Induk Facebook Capai US$117,93 Miliar pada 2021)