Menurut data Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, pertumbuhan produksi daging kerbau di DKI Jakarta pada 2023 tumbuh 56,22% menjadi 42,1 ton. Dalam 12 tahun terakhir, produksi daging kerbau menurut provinsi menunjukkan tren penurunan
Sebelumnya menurut rekam jejak 12 tahun terakhir, rekor pertumbuhan tertinggi di DKI Jakarta pernah terjadi pada 2009 dengan pertumbuhan dengan angka produksi daging kerbau mencapai 42,1 ton. Adapun dalam enam tahun terakhir, produksi daging kerbau tercatat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 3,9%
Daftar 10 Terbesar:
Menurut publikasi Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, data per 2023, produksi daging kerbau jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai 19,25 ribu ton. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 87,17% dari total seluruh provinsi.
Sulawesi Selatan mencatatkan produksi daging kerbau tertinggi dengan 3187.4 ton. Di provinsi ini, Kementerian Pertanian - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mencatat perkembangan data tahunan di wilayah ini naik 112,56% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Setelahnya Aceh di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, produksi daging kerbau di provinsi ini tumbuh -5,64%. Periode yang sama tahun sebelumnya produksi daging kerbau di provinsi ini tercatat 2.774,44 ton.
Selanjutnya, produksi daging kerbau di Sumatera Barat naik 18,37% menjadi 2344.5 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, produksi daging kerbau di Riau naik 8,44% menjadi 2178.1 ton dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dan Sumatera Utara dengan produksi daging kerbau 1963.5 ton (turun 13,14%)
Berikut ini sepuluh provinsi dengan produksi daging kerbau tertinggi pada 2023:
- Sulawesi Selatan 3187.4 ton
- Aceh 2617.9 ton
- Sumatera Barat 2344.5 ton
- Riau 2178.1 ton
- Sumatera Utara 1963.5 ton
- Jambi 1838.9 ton
- Banten 1554.8 ton
- Nusa Tenggara Timur 1348.1 ton
- Jawa Tengah 1259.6 ton
- Jawa Barat 957,6 ton