Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami deflasi beruntun selama Mei-September 2024. Deflasi terjadi akibat dari penurunan belanja konsumen dan penurunan permintaan akan produk dan jasa.
Meskipun begitu, data riset pasar Compas menunjukkan bahwa penjualan kategori perawatan dan kecantikan di e-commerce dalam negeri masih diminati selama fase tersebut.
"Kategori perawatan dan kecantikan masih diminati karena produk-produknya merupakan kebutuhan 'tersier' namun harganya relatif terjangkau, sehingga bagi para penggunanya terlihat eksklusif," tulis Compas di akun Instagramnya, Selasa (15/10/2024).
Dari kategori tersebut, Skintific tercatat sebagai merek dengan nilai penjualan tertinggi selama deflasi. Merek asal China ini meraih pangsa pasar 5% dari total nilai penjualan produk perawatan dan kecantikan di e-commerce pada Juni-September 2024.
Posisinya disusul Wardah yang meraih pangsa 2,7%. Lalu Maybelline, The Originote, dan Ms Glow sama-sama memiliki pangsa 1,7%.
Sementara merek produk perawatan dan kecantikan lainnya seperti Glad2Glow, Somethinc, Facetology, Azarine, dan Hanasui meraih pangsa lebih kecil seperti terlampir pada grafik.
Riset ini dilakukan menggunakan metode crawling atau penelusuran digital. Compas mengumpulkan data penjualan dari toko official maupun non-official di Shopee, Tokopedia, dan Blibli dengan rating produk minimal bintang 4.
(Baca: Jenis Produk Perawatan Wajah Terlaris di E-Commerce Indonesia Januari-September 2024)