Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), semakin tinggi pengeluaran rumah tangga, maka semakin tinggi konsumsi susu di rumah tangga tersebut dan sebaliknya. Tercatat, rata-rata konsumsi susu di rumah tangga pada kelompok pengeluaran 40% terbawah lebih rendah dibandingkan kelompok pengeluaran lainnya pada periode Maret 2021.
Untuk jenis susu cair pabrik, rata-rata konsumsi per kapita rumah tangga kelompok pengeluaran 40% terbawah dalam sebulan sebanyak 43 gram. Jumlah itu menjadi yang terendah dibandingkan dengan rumah tangga kelompok pengeluaran 40% menengah dan 20% teratas, yakni masing-masing sebesar 97 gram dan 309 gram.
Pola yang sama juga terjadi pada kategori susu bubuk, susu kental manis, dan susu bubuk bayi. Pada susu bubuk, rata-rata konsumsi per kapita sebulan rumah tangga kelompok pengeluaran 40% terbawah sebanyak 24 gram, sementara rumah tangga kelompok pengeluaran 40% menengah sebanyak 64 gram, dan 20% teratas sebanyak 169 gram.
Kemudian, rata-rata konsumsi susu kental manis per kapita rumah tangga kelompok pengeluaran 40% terbawah dalam sebulan sebanyak 85 gram. Sedangkan, rumah tangga kelompok pengeluaran 40% menengah sebanyak 138 gram dan 20% teratas sebanyak 165 gram.
Adapun, rata-rata konsumsi susu bubuk bayi per kapita pada rumah tangga kelompok pengeluaran 40% terbawah dalam sebulan sebanyak 30 gram. Jumlah itu paling rendah dibandingkan rumah tangga pada kelompok pengeluaran 40% menengah dan 20% teratas, yakni masing-masing 60 gram dan 91 gram.
(Baca: Jawa Timur Produsen Susu Segar Terbesar pada 2020)