Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi susu segar nasional mencapai 948 ribu ton pada 2020. Jumlah ini naik tipis 0,33% dari tahun sebelumnya yang mencapai 945 ribu ton.
Jawa timur menjadi provinsi penghasil susu segar terbesar dengan jumlah produksi mencapai 534 ribu ton. Penghasil susu segar lainnya adalah Provinsi Jawa Barat, yang berhasil memproduksi susu segar sebanyak 293,5 ribu ton. Kemudian, Jawa tengah menjadi produsen susu segar terbesar di peringkat ketiga dengan jumlah produksi mencapai 99,92 ribu ton. Setelahnya ada DI Yogyakarta yang memproduksi susu segar sebanyak 5,4 ribu ton.
BPS mencatat, tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia tahun 2020 masih berkisar 16,27 kg per kapita per tahun, masih lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga di Asia Tenggara. Kebutuhan susu di Indonesia saat ini mencapai 4,3 juta ton per tahun, sementara kontribusi susu dalam negeri terhadap kebutuhan susu nasional baru sekitar 22,7%. Sisa kebutuhan susu segar RI masih dipenuhi dari impor.
Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Makmun, Susu merupakan salah satu sumber protein hewani dengan kandungan gizi yang tinggi untuk kebutuhan manusia sehingga menghasilkan SDM berkualitas untuk pembangunan nasional. Oleh karena itu, pemerintah perlu mempersiapkan produksi susu segar secara berkelanjutan.
Langkah yang telah dilakukan pemerintah untuk pengembangan produksi susu dari hulu-hilir, antara lain dengan peningkatan populasi sapi melalui program Sikomandan/Upsus SIWAB. Kemudian, pemasukan sapi perah (heifer) dan rearing atau pemeliharaan pedet, serta pemberian insentif investasi berupa tax allowance.
(baca : Populasi Sapi Perah Jawa Timur Terbanyak Nasional pada 2020)