Menurut hasil survei Litbang Kompas, mayoritas masyarakat Indonesia tidak puas dengan kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Sebagian besar atau 34,3% responden mengaku tidak puas karena kinerja Dewan Pengawas (Dewas) KPK yang tidak optimal.
Alasan terbanyak berikutnya karena penurunan jumlah operasi tangkap tangan (OTT), yakni sebanyak 26,7%.
Lalu 18,7% responden menilai terlalu banyak kontroversi di tubuh KPK, 11,1% menilai citra pimpinan KPK buruk, 5,25% menilai KPK tidak transparan, 3,3% menilai kinerja KPK menurun, dan 0,4% menganggap KPK sudah tidak independen.
Pemberlakuan tes wawasan kebangsaan (TWK) terhadap pegawai KPK juga membuat sebagian responden tidak puas, dengan persentase 0,3%.
Data-data tersebut menunjukkan aspirasi warga untuk perbaikan kinerja KPK, baik itu dengan menindak tegas pemimpin atau pegawai yang melanggar kode etik, maupun dengan meningkatkan jumlah OTT.
Survei ini juga menunjukkan harapan warga akan kehadiran pemimpin dan pegawai KPK yang lebih berintegritas serta lebih transparan kepada publik.
Survei ini dilakukan terhadap 506 responden berusia 17 tahun ke atas yang tersebar di seluruh provinsi Indonesia.
Survei digelar pada tanggal 22 24 Februari 2021, dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error sekitar 4,36%.
(Baca Juga: Survei Indikator: Publik Nilai Kondisi Pemberantasan Korupsi pada Pemerintah Sekarang Buruk)