Paus Fransiskus tengah melakukan kunjungan apostolik dan diplomatik ke Indonesia pada 3-6 September 2024. Ini menjadi rangkaian perjalanan Paus ke empat negara di Asia Pasifik, yaitu Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.
Litbang Kompas menyigi pandangan publik terhadap Kepala Negara Vatikan ini. Hasilnya, mayoritas atau 24% responden memandang Paus sebagai tokoh agama dunia.
Berikutnya, ada 20,3% responden yang memandang Paus Fransiskus sebagai pemimpin umat Katolik dan 8,4% responden menggambarkannya sebagai simbol perdamaian.
“Memori tentang Paus juga dimaknai sebagai pemimpin umat Katolik dan simbol perdamaian sekaligus toleransi antarumat beragama,” tulis Peneliti Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (2/9/2024).
Kemudian 3,4% responden melihat Paus Fransiskus sebagai bentuk toleransi umat beragama, 1,2% membangun diplomasi, 0,7% menyatakan Paus tinggal di Vatikan, dan 3,5% menjawab lainnya.
“Selain makna diplomatik, kunjungan Paus Fransiskus ke empat negara ini merupakan perjalanan apostolik Paus sebagai pemimpin tertinggi gereja Katolik sedunia,” kata Peneliti Litbang Kompas.
Di samping itu, terdapat 38,5% responden yang menyatakan tidak tahu saat ditanya pandangannya terhadap Paus Fransiskus.
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 536 responden di 38 provinsi Indonesia yang dipilih secara acak dan proporsional.
Pengambilan data dilakukan pada 19-21 Agustus 2024 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,32% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Apa Makna Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Menurut Warga?)