Menurut estimasi International Energy Agency (IEA), volume produksi batu bara global pada 2023 mencapai 8,7 miliar ton, meningkat 1,8% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Pada 2023 China masih menjadi negara penghasil batu bara terbesar dengan produksi 4,43 miliar ton, setara 50,7% dari total produksi batu bara global.
Di bawah China ada India dengan volume produksi batu bara 1,03 miliar ton pada 2023, setara 11,7% dari total produksi global.
Kemudian Indonesia menjadi negara penghasil batu bara terbesar ke-3 di dunia, dengan volume produksi 725 juta ton atau 8,3% dari total produksi global.
Negara lain yang masuk jajaran penghasil batu bara terbesar adalah Amerika Serikat, Australia, dan Uni Eropa dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Jika digabungkan, 6 negara dan 1 organisasi supranasional yang disebut di atas menguasai sekitar 89,7% dari total produksi batu bara dunia pada 2023.
Adapun pada 2023 produksi batu bara dari negara-negara penghasil utama ini umumnya meningkat.
Peningkatan terbesar berada di India, yang produksi batu baranya pada 2023 naik 11,4% (yoy).
Kemudian produksi batu bara Indonesia meningkat 5,6% (yoy), Rusia naik 2,9% (yoy), dan China naik 1,3% (yoy).
Sementara, pada 2023 produksi batu bara Uni Eropa turun 21,1% (yoy), Amerika Serikat turun 10,2% (yoy), dan Australia turun 1% (yoy).
(Baca: 10 Negara dengan Emisi PLTU Batu Bara Terbesar di Dunia, Ada Indonesia)