Ternyata impor minyak Indonesia terbesar bukan dari Arab Saudi, tetapi dari Singapura. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) impor minyak bumi (dan turunannya) dari Singapura mencapai 15,98 juta ton pada 2015. Sementara, impor minyak dari Arab Saudi berada di urutan ketiga, yaitu 6,3 juta ton. Jumlah ini juga di bawah impor minyak dari Malaysia yang mencapai 7 juta ton.
Sepanjang 2015, impor minyak Indonesia mencapai 48,3 juta ton, turun tipis 1,5 persen dibanding pada 2014 yang mencapai 49,1 juta ton. Namun, nilai impor minyak Indonesia pada 2015 menurun cukup signifikan sebesar 45,6 persen menjadi US$ 24,6 miliar dibanding tahun sebelumnya senilai US$ 45,27 miliar. Turunnya harga minyak mentah dunia sejak pertengahan 2014 mampu menekan nilai impor minyak Indonesia.
Lawatan rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke Indonesia dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara. Selain untuk memperoleh impor minyak dengan harga murah, kunjungan Raja Salman ke Tanah Air dimanfaatkan untuk meningkatkan investasi Arab Saudi ke Indonesia. Salah satunya kerja sama investasi penambahan kilang minyak Cilacap.