Provinsi Sulawesi Selatan pada Oktober 2024 mencatatkan volume ekspor total sebesar 232,91 ribu ton. Sedangkan untuk ekspor menurut kelompok barang kode SITC (Standard International Trade Classification) 28 bijih logam dan sisa-sisa logam, ekspor dari provinsi ini pada Oktober 2024 tercatat turun menjadi 7,2 juta ton.
Turunnya nilai ekspor ini berkontribusi terhadap penurunan cadangan devisa dan nilai ekspor total yang sebelumnya dalam tren naik lima bulan terakhir. Bank Indonesia (BI) melaporkan, volume ekspor bulanan pada Oktober 2023 silam yang tercatat lebih tinggi yakni 7,53 juta ton.
(Baca: Harga Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga di Kabupaten Gorontalo Bulan Desember Turun 0,18%)
Sulawesi Selatan dalam rekap dokumen pabean impor mencatatkan 22 kelompok barang yang di ekspor dari provinsi ini. Barang-barang tersebut dikelompokkan dalam SITC 2 digit. Kelompok barang dengan volume ekspor tertinggi yakni volume ekspor SITC kode 66 barang-barang dari mineral bukanligam .
(Baca: Nilai Ekspor SITC Bahan Nabati dan Hewani Lainnya Provinsi Sulawesi Selatan Periode Mei-Oktober 2024)
Data historis 13 bulan terakhir, ekspor dari Sulawesi Selatan dengan volume tertinggi pernah dicatatkan pada Oktober 2023 sebesar 9,55 juta ton dan terendahnya terjadi pada Februari 2024 dengan volume ekspor 3,88 juta ton.
Berikut ini adalah ekspor dari provinsi Sulawesi Selatan menurut kode SITC 2 digit dengan volume ekspor tertinggi per Oktober 2024:
- SITC kode 66 barang-barang dari mineral bukanligam 91,35 juta ton
- SITC kode 67 besi dan baja 34,08 juta ton
- SITC kode 29 bahan nabati dan hewani lainnya 15,33 juta ton
- SITC kode 28 bijih logam dan sisa-sisa logam 7,2 juta ton
- SITC kode 08 makanan ternak 6,8 juta ton
- SITC kode 07 kopi, teh, coklat, rempah-rempah 2,69 juta ton
- SITC kode 27 pupuk dan mineral alam lainnya 2,52 juta ton
- SITC kode 03 ikan, kerang-kerangan, moluska dan olahannya 1,87 juta ton
- SITC kode 04 gandum dan olahan gandum 630,66 ribu ton
- SITC kode 05 buah-buahan dan sayur-sayuran 443,95 ribu ton