Sejak adanya pandemi Covid-19, tren 'gowes' atau bersepeda kian menguat di berbagai belahan dunia. Hal ini terlihat dari tren penjualan sepeda yang terus meningkat baik di dalam maupun luar negeri.
Pada 2020, penjualan sepeda di Indonesia naik hampir lima kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum pandemi Covid-19.
Kemudian sepanjang 2021, ekspor sepeda dari Indonesia ke pasar global juga naik drastis dibanding tahun sebelumnya.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), total volume ekspor sepeda nasional selama periode Januari-November 2021 berjumlah 11,71 juta kg. Volume ini naik 54,79% dibanding ekspor di periode sama tahun 2020 yang berjumlah 7,56 juta kg.
Total nilai ekspor sepeda nasional juga melonjak hingga 97,43%, dari awalnya US$103,4 juta pada 2020, menjadi sebesar US$204,15 juta atau sekitar Rp2,925 triliun pada 2021.
Negara Tujuan Ekspor Sepeda RI
Selama periode Januari-November 2021, negara yang menjadi tujuan ekspor sepeda Indonesia terbesar adalah Inggris, dengan volume mencapai 2,65 juta kg (nilai total US$39,74 juta). Diikuti Amerika Serikat dengan volume sebesar 2,56 juta kg (US$58,1 juta).
Indonesia juga mengekspor sepeda ke Denmark sebanyak 1,19 juta kg (US$12,78 juta), Swedia sebanyak 814,7 ribu kg (US$8,43 juta), dan Kanada dengan 413,3 ribu kg (US$9,19 juta).
Tren bersepeda kian menguat selama pandemi karena olahraga ini dinilai relatif aman dari risiko penularan Covid-19. Gowes bisa dilakukan di ruang terbuka, tidak melibatkan kontak fisik, bermanfaat menjaga kebugaran tubuh, serta dapat mengusir rasa jenuh saat lockdown.
(Baca Selengkapnya: Ini Negara G20 dengan Indeks Kesehatan Tertinggi saat Pandemi)