Data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, volume impor besi dan baja ke Indonesia mencapai 13,81 juta ton pada 2023. Nilainya mencapai US$11,38 miliar.
Negara yang paling banyak memasok besi dan baja ke Indonesia adalah China, setidaknya dalam tujuh tahun terakhir.
Volumenya mencapai 3,6 juta ton pada 2017. Namun setelahnya berfluktuasi.
Tercatat sebesar 2,83 juta pada 2018; 2,89 juta pada 2019; dan 1,83 juta pada 2020. Pengiriman 2020 menjadi yang terendah dalam tujuh tahun terakhir.
Volumenya pun meningkat menjadi 2,51 juta pada 2021; tumbuh lagi menjadi 2,71 juta pada 2022.
Data terakhir pada 2023 mencapai 3,711 juta ton, menjadi yang terbesar sejak 2017. Adapun nilai impornya sebesar US$3,09 miliar pada 2023.
Meski kiriman dari China berfluktuasi, volumenya tetap di atas negara pengimpor utama lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan.
Pada 2023, Jepang mengimpor besi dan baja ke Indonesia seberat 2,39 juta ton dan Korea Selatan sebesar 906,4 ribu ton.
(Baca juga: Kena Tarif MFN, Ini Impor Besi dan Baja yang Kerap Tuai Tren Subur)