Produk domestik bruto (PDRB) harga berlaku (ADHB) di Kabupaten Pesawaran, pada 2023 tercatat Rp20,22 triliun. PDRB di kabupaten/kota ini tumbuh 4,49% dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp18,6 triliun .
Dibandingkan dengan masa pandemi covid pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di wilayah ini terlihat lebih tinggi. Sebelumnya pertumbuhan pada akhir tahun 2020 pasca covid tercatat turun 1,26%.
Menurut publikasi BPS, dengan total penduduk yang mencapai 485,67 ribu jiwa, PDRB per kapita di wilayah ini tercatat Rp40.900 ribu/kapita/tahun. PDRB per kapita ini secara nasional berada di urutan 295.
Dari 17 sektor yang mendorong pergerakan ekonomi di kabupaten/kota ini, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menjadi unggulan.
Untuk urutan pertama adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Pada 2023 lalu, sektor ini memberikan kontribusi PDRB terbesar dengan nilai mencapai Rp7,91 jutajuta. PDRB ini tumbuh 2,33%.
Setelahnya sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor tumbuh 8,83% menjadi Rp3,27 jutajuta, sektor industri pengolahan tumbuh 0,5% menjadi Rp2,7 jutajuta.
Sektor terakhir memberikan kontribusi di urutan lima besar adalah transportasi dan pergudangan dengan PDRB Rp838,26 ribujuta. Sektor ini tercatat tumbuh 17,18% dibandingkan capaian tahun sebelumnya dengan angka Rp636,62 ribujuta.
Distribusi PDRB di Kabupaten Pesawaran pada 2023
Menurut tingkat distribusinya, sektor utama yang menyumbang pertumbuhan terbesar PDRB di Kabupaten Pesawaran ini adalah sektor pertanian, kehutanan dan perikanan dengan kontribusi mencapai 38,62%. Sektor lainnya diurutan lima besar adalah sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi, dan sektor informasi dan komunikasi.
Sedangkan untuk sektor dengan distribusi terkecil adalah Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial,Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi,Sektor Jasa Perusahaan,Sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang dan Sektor Pengadaan Listrik dan Gas.