BPS: Nilai Impor Jakarta Naik 16,5% per November 2021

Nilai impor DKI Jakarta mencapai US$ 6,4 miliar pada November 2021. Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai tersebut naik 16,5% dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar US$ 5,5 miliar.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu, maka nilai impor ibu kota Indonesia ini naik 51,3%. Pada November 2020, nilai impor Jakarta tercatat sebesar US$ 4,2 miliar.

Kenaikan impor Jakarta pada November 2021 terjadi pada beberapa komoditas. Impor bahan bakar mineral merupakan komoditas dengan kenaikan tertinggi sebesar 73,6% menjadi US$ 146,2 juta pada November 2021 dari US$ 84,2 juta pada Oktober 2021.

Peningkatan impor Jakarta pada November 2021 juga terjadi pada komoditas mesin dan perlengkapan elektrik, yakni naik 39,4% secara bulanan. Komoditas lain yang juga menunjukan peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya adalah bahan kimia dan organik sebesar 28,8%. Kemudian, mesin dan peralatan mekanis serta bagiannya naik 22,2%, dan berbagai produk kimia naik 20,6%.

Di sisi lain, hanya ada satu komoditas yang mengalami penurunan nilai impor pada November 2021. Impor besi dan baja mengalami penurunan sebesar 2,5%.

Tiongkok masih menjadi negara pengimpor utama DKI Jakarta pada November 2021 dengan nilai sebesar US$ 2,3 miliar atau 37,6% dari total. Kemudian diikuti oleh Jepang dengan nilai ekspor sebesar US$ 924,6 juta atau 14,5%, Thailand US$ 582,4 juta (9,1%), dan Korea Selatan US$ 403,7 juta (6,3%).

(Baca: Nilai Ekspor Jakarta Tembus US$ 1 Miliar di Penghujung 2021)