Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai impor bahan baku/penolong pada Agustus 2017 turun 3,47 persen menjadi Rp 10,07 triliun dari bulan sebelumnya. Demikian pula nilai impor barang modal juga menyusut 5,95 persen menjadi US$ 2,22 miliar dari bulan sebelumnya. Turunnya impor bahan baku dan barang modal bulan lalu hanya bersifat sementara setelah pada Juli mengalami lonjakan cukup signifikan.
Industri pengolahan atau manufaktur domestik pada Agustus terlihat mulai menggeliat di mana sebelumnya mengalami kontraksi pada Mei dan Juni. Hal ini tercermin dari Indeks Manufaktur PMI pada bulan lalu yang naik menjadi 50,7 dari bulan sebelumnya 48,6. Indeks di atas 50 mengindikasikan pertumbuhan dan di bawah 50 mengalami kontraksi.
Secara akumulasi (Januari-Agustus) 2017, nilai impor bahan baku naik 15,43 persen menjadi US$ 75,12 miliar atau 75,37 persen dari total nilai impor. Demikian pula nilai impor barang modal juga menguat 9,09 persen menjadi US$ 15,48 miliar.