Indonesia Impor Mutiara Alami atau Berbudaya Senilai US$ 9 Ribu dari Botswana pada 2023


Nama Data | Nilai |
---|---|
Mutiara alami atau berbudaya | 9 |
Serat stapel buatan manusia | 0 |
Karpet | 0 |
Pupuk | 0 |
Wadding; terasa | 0 |
Minyak esensial | 0 |
Ekstrak penyamakan atau pewarnaan; tanin | 0 |
Bahan bakar mineral; minyak mineral | 0 |
Sabun | 0 |
Garam; sulfur; Bumi | 0 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan impor dengan Botswana senilai US$ sembilan ribu data per Desember 2023. Nilai tersebut turun drastis 82% dibandingkan impor tahun sebelumnya yang tercatat senilai US$ 50 ribu.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Botswana, impor dalam 10 tahun terakhir dalam tren naik. Terendah impor Indonesia adalah US$ tiga ribu dan untuk impor tertinggi di angka US$ 0,12 juta.
(Baca: Produk Utama yang Diimpor Indonesia dari Guinea pada 2023)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diimpor dari Botswana, 39 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, dari negara ini terdapat satu produk utama Indonesia yang diimpor setiap tahun. Artinya, ada ketergantungan cukup besar untuk produk-produk impor tersebut. Lainnya, sebagian besar produk merupakan impor produk yang juga banyak diimpor dari negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diimpor Indonesia dari Botswana. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut
- Serat stapel buatan manusia
- Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya
- Pupuk
- Wadding, Felt dan Nonwovens
Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut dalam kategori produk dengan kode HS 71. Impor produk ini dari Botswana berada di urutan pertama. Indonesia mengimpor US$ 9 ribu. Nilai impor Mutiara alami atau berbudaya, batu berharga atau semi-mulia, logam mulia, logam yang dibalut ini lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya yang mampu menembus US$ 50 ribu.
Di urutan kedua, impor Indonesia paling banyak adalah produk Serat stapel buatan manusia. Nilai impor dari Botswana pada 2023 tercatat US$ 0 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini.
Impor Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya dari Botswana, saat ini merupakan yang terbesar. Dari negara ini, Indonesia melakukan impor US$ 0 ribu. Negara lainnya yang menjadi andalan impor Karpet dan penutup lantai tekstil lainnya dengan nilai terbesar adalah Cina, Türkiye, India, Belanda dan Belgia.
(Baca: Inilah Produk yang Banyak Diimpor Indonesia dari Dominika pada 2023)
Di urutan berikutnya, Indonesia banyak mengimpor Pupuk dari Botswana. Nilai impor produk ini tercatat US$ 0 ribu. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya impor dari negara ini. Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 0 negara. Impor Pupuk dari Botswana tercatat merupakan yang terbesar. Lima negara lain yang menjadi sumber impor Pupuk adalah Cina, Kanada, Amerika Serikat, Maroko dan Arab Saudi.
Produk ini diperoleh dengan mendatangkannya dari 0 negara. Impor Wadding, Felt dan Nonwovens dari negara ini merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar suplier produk impor ini ke Indonesia adalah Cina, Jerman, Amerika Serikat, Italia dan Jepang.