Kendaraan tempur produksi Indonesia semakin diminati oleh negara lainnya, ini terlihat dari naiknya nilai ekspor kendaraan tempur nasional dari tahun ke tahun. Data Badan Pusat Statistik mencatat nilai ekspor kendaraan tempur dan bagiannya pada 2010 hanya sebesar US$ 60 juta. Namun, pada 2017 telah mencapai US$ 745,18 juta atau sekitar Rp 10 triliun.
Kemudian periode Januari-Juni 2018 nilai ekspor kendaraan tempur nasional kembali meningkat lebih dari 51% menjadi US$ 467,89 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 309,54 juta. Ini mengindikasikan tingginya kepercayaan negara lain terhadap produk militer buatan PT Pindad.
Salah satu pelanggan PT Pindad adalah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Tidak kurang, 80 panser Anoa buatan produk dalam negeri telah digunakan dalam misi perdamaian PBB di Asia dan Afrika.