Saat ini pemerintah masih memberlakukan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) agar penularan Covid-19 tidak terjadi di lingkungan sekolah, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat penularan tinggi.
Kendati demikian, banyak warga setuju jika pembelajaran tatap muka kembali digelar.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, sebanyak 76% responden setuju dengan rencana pemberlakuan pembelajaran tatap muka. Rinciannya, sebanyak 49,1% setuju dan 26,9% sangat setuju.
Sementara yang tidak setuju mencapai 18,9%, dengan rincian 3,4% sangat tidak setuju dan 15,5% tidak setuju pembelajaran tatap muka. Adapun sebanyak 5% responden tidak menjawab atau tidak tahu.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menjelaskan bahwa pembelajaran tatap muka memang penting untuk diselenggarakan, agar para murid tidak mengalami kehilangan pembelajaran (learning loss) terlalu banyak.
Survei ini diselenggarakan pada 15 Januari hingga 17 Februari 2022. Responden yang terlibat sebanyak 626 orang dengan mengisi kuesioner secara online. Toleransi kesalahan (margin of error) dari survei kurang lebih 4% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca Juga: Daftar Negara di Berbagai Dunia dengan Penutupan Sekolah Terlama Akibat Pandemi)