Konsumsi masyarakat (rumah tangga) masih menjadi penopang terbesar perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) total konsumsi masyarakat Indonesia mencapai Rp9,24 kuadriliun pada 2021.
Nilai tersebut porsinya mencapai 54,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang besarnya Rp16,97 kuadriliun pada 2021. Artinya, dari sisi pengeluaran, konsumsi masyarakat menopang lebih dari separuh perekonomian nasional sepanjang tahun lalu.
Kondisi ini membuat ekonomi Indonesia masih bertahan di tengah ancaman resesi ekonomi global. Asian Development Bank (ADB) dalam laporan tambahan Asian Development Outlook edisi Juli 2022 bahkan menaikkan prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5,2%, dari prakiraan sebelumnya sebesar 5%.
Adapun menurut data BPS, konsumsi masyarakat terbesar pada 2021 berasal dari Jakarta Timur, dengan nilai kumulatif mencapai Rp439,85 triliun.
Di bawahnya ada Jakarta Selatan dengan nilai konsumsi masyarakat Rp437,88 triliun. Diikuti Jakarta Barat Rp415,15 triliun, Surabaya Rp348,85 triliun, dan Jakarta Utara Rp332,19 triliun.
Kemudian masyarakat di Kota Bandung memiliki nilai konsumsi Rp175,95 triliun pada tahun lalu, Jakarta Pusat Rp169,78 triliun, Kabupaten Bogor Rp162,61 triliun, Kabupaten Bekasi Rp133,87 triliun, serta Kabupaten Sidoarjo senilai Rp119,63 triliun.
(Baca: Pengeluaran Konsumsi Masyarakat Naik 4,34% pada Kuartal I 2022)