Nilai produk domestik bruto (PDB) harga berlaku sektor konstruksi Indonesia mencapai Rp1,9 kuadriliun pada 2022.
Capaian itu setara dengan 9,8% dari total PDB, serta menjadikan sektor konstruksi sebagai kontributor terbesar ke-5 bagi perekonomian nasional.
Namun, jika diukur berdasarkan PDB harga konstan, pada 2022 sektor konstruksi hanya tumbuh 2,01%.
Angka itu sudah membaik signifikan dibanding awal pandemi tahun 2020, tapi melambat dibanding 2021.
Tingkat pertumbuhannya juga tak setinggi masa sebelum pandemi 2012-2019, seperti terlihat pada grafik.
Menurut Laporan Perekonomian Indonesia 2022 dari Bank Indonesia (BI), pada tahun tersebut sektor konstruksi tumbuh melambat karena dipengaruhi kenaikan harga energi.
Adapun pada 2023 sektor konstruksi diproyeksikan menguat, salah satunya karena ditopang pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
"Tentu IKN membantu building construction dan juga meningkatkan permintaan di sektor konstruksi," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, disiarkan Antara, Rabu (1/11/2023).
"Dalam situasi perekonomian yang sulit, yang paling penting adalah membangun infrastruktur dalam negeri," katanya lagi.
Airlangga juga menyatakan, pembangunan IKN dan berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN) diharapkan bisa membuka lapangan pekerjaan serta mengungkit perekonomian.
(Baca: 10 Provinsi dengan Perusahaan Konstruksi Terbanyak 2023, Jawa Timur Memimpin)