Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Cmposite Bond Index/ICBI) pada akhir pekan lalu (Jumat, 20 Agustus 2021) ditutup turun 0,2255 poin (0,07%) ke level 324,3. Namun, secara akumulasi dalam sepekan periode 13-20 Agustus 2021, ICBI masih mencatat kenaikan sebesar 0,21% atau 0,67 poin dari pekan sebelumnya.
Kenaikan indeks didorong oleh optimisme investor terhadap perekonomian Indonesia pada tahun depan. Kebijakan Bank Indonesia yang mempertahankan tingkat suku bunganya pun memberikan dorongan bagi investor untuk memburu obligasi. (Baca: Awal Pekan, Indeks Obligasi Komposit Ditutup Menguat 0,07% ke Level 323,99)
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPBN) 2022, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dengan kisaran 5-5,5% pada tahun depan. Bank sentral pada pekan lalu juga mempertahankan suku bunga acuannya BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50% untuk yang ketujuh kalinya.
Selama periode 13-20 Agustus, Indeks Obligasi Komposit Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) naik 0,889 poin (0,07%) ke posisi 120,1797 dalam sepekan. Sedangkan Indeks Komposit Yield Efektif (INDOBeX Composite Effective Yield) turun 0,0279 poin (0,47%) menjadi 5,9566.
Adapun Indeks Obigasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) dalam sepekan lalu naik 0,6365 poin (0,2%) ke level 317,9927 dari pekan sebelumnya. Demikian pula Indeks Korpotasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) naik 0,9615 poin (0,27%) ke posisi 355,1643.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia pada perdagangan akhir pekan lalu ditutup turun 70,92 poin (1,16) ke level 6030,77 dari penutupan sebelumnya. Alhasil, secara akumulasi sepekan IHSG terkoreksi 108,72 poin (1,77%) dari pekan sebelumnya.