Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan, rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) sebesar US$ 72,2 per barel pada September 2021. Harga ini naik US$ 4,4 per barel dari US$ 678 per barel pada Agustus 2021.
(Baca: Harga Minyak Mentah Indonesia Anjlok pada Agustus 2021)
ESDM mengutip Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia menjelaskan, terdapat faktor yang memengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar Internasional, antara lain terdapat penurunan pasokan minyak. Pertama, berhentinya aktivitas produksi minyak mentah di kawasan Teluk Meksiko, Amerika Serikat, akibat Badai Ida dan Badai Tropis Nicholas. Badai ini berdampak pada potensi kehilangan pasokan minyak mentah sebesar 30 juta barel.
Kedua, terganggunya pasokan minyak mentah dari Libya akibat adanya unjuk rasa yang menutup terminal ekspor minyak mentah dari negara tersebut. Ketiga, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dalam publikasi September 2021 menurunkan proyeksi pasokan minyak mentah 2021 dari negara Non OPEC sebesar 0,15 juta barel per hari menjadi 63,85 juta barel per hari dibandingkan proyeksi bulan sebelumnya.
Terakhir, laporan The International Enegery Agency (IEA) September 2021 menunjukkan, terjadi penurunan pasokan minyak dunia pada Agustus 2021 sebesar 540 ribu barel per hari menjadi 96,1 juta barel per hari.
Penyebab lainnya menurut ESDM, yaitu terdapat peningkatan permintaan minyak mentah dunia. OPEC memproyeksikan permintaah minyak mentah dunia pada 2021 sebesar 96,69 juta barel per hari, naik 0,11 juta barel per hari dari proyeksi bulan sebelumnya.