Mata uang dolar Amerika Serikat (AS) semakin digdaya terhadap 6 mata uang utama dunia. Ini tercermin dari indeks dolar AS (DXY) yang telah naik 18,26% ke level 133,14 pada 10 Oktober 2022 dibanding posisi 31 Desember 2021 (year to date/ytd).
Langkah bank sentral AS (Federa Reserve/The Fed) yang secara agresif menaikkan suku bunga acuannya sepanjang tahun ini untuk meredam laju inflasi telah memicu apresiasi dolar AS terhadap mata uang utama dunia. Keenam mata uang utama dunia tersebut adalah euro (Uni Eropa), yen (Jepang), poundsterling (Inggris), dolar (Kanada), franc (Swiss), serta krona (Swedia).
Pada perdagangan Selasa (11/10) hingga pukul 19:45 WIB, nilai tukar euro ditransaksikan di level 0,9733 dolar AS, poundsterling 1,1109 dolar AS, franc 0,9953 dolar AS. Kemudian yen ditransaksikan di level 145,57 per dolar AS, dolar Kanada di level 1,3773 per dolar AS, serta krona Swedia ditransaksikan di level 11,29 per dolar AS.
Harga pangan dan komoditas energi yang mengalami kenaikan sepanjang tahun ini telah memicu laju inflasi AS ke level tertingginya dalam 4 dekade terakhir, yakni mencapai 9,1% (year on year/yoy) pada Juni 2022.
Kondisi tersebut membuat The Fed menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 5 kali sebesar 300 basis points (bps) sepanjang tahun ini ke ke kisaran 3,0-3,25%. Angka ini merupakan level tertingginya suku bunga The Fed dalam 14 tahun terakhir.
(Baca: Inflasi Amerika Serikat Kembali Melandai pada Agustus 2022)