Dolar AS Digdaya, Mata Uang Regional Asia Melemah Sepanjang 2024

1
Viva Budy Kusnandar 19/12/2024 17:16 WIB
Image Loader
Memuat...
Apresiasi/Depresiasi Mata Uang Regional Asia Terhadap Dolar AS (29 Des – 18 Des 2024)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Dolar Amerika Serikat (USD) menunjukkan kedigdayaannya terhadap mata uang lainnya di dunia. Ini tercermin dari Indeks Dolar AS (DXY) yang naik 6,78% dibanding posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd) ke level 108,2 pada transaksi Kamis (20/12/2024).

Terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi. Meningkatnya persepsi ketidakpastian di pasar global setelah Donald Trump menjadi Presiden Amerika terpilih periode 2025-2029. Ada juga konflik di kawasan Timur Tengah yang masih berlanjut, ditambah dengan memanasnya kondisi politik di Korea Selatan memicu apresiasi dolar AS terhadap mata uang utama dunia. Imbasnya, mata uang kawasan regional, terutama Asia, terpuruk.

Data Asia Bond Online (berdasarkan data Bloomberg per 18/12/2024) menunjukkan, mata uang won Korea Selatan (KRW) terdepresiasi paling dalam terhadap Dolar AS, yakni sebesar 10,24% sepanjang tahun ini (ytd).

Setelahnya, yen Jepang (JPY) terdepresiasi 8,89% (ytd), peso Philipina (PHP) melemah 6,15% (ytd), kip Laos (LAK) turun 6,04% (ytd), dan dong Vietnam (VND) melemah 4,56% (ytd).

Demikian pula dengan mata uang Indonesia, rupiah (IDR) terdepresiasi 4,34% (ytd), berikutnya dolar Brunei Darussalam (BDN) melemah 3,14% (ytd), dolar Singapura (SGD) melemah 3,14% (ytd). Setelahnya mata aung China, yuan (CNY) turun 2,55% (ytd), bath Thailand (THB) melemah 0,78% (ytd), dan kyat Myanmar (MMK) juga turun 0,03% (ytd).

Sementara mata uang dolar Hong Kong (HKD) menguat 0,53% (ytd), riel Kamboja (KR) terapresiasi 1,61% (ytd), dan ringgit Malaysia menguat 2,78% (ytd).

(Baca: Nilai Tukar Won Melemah Setelah Kekalutan Darurat Militer Korsel)

 

Data Populer

Lihat Semua