Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,63% ke level 7.200,15 pada penutupan perdagangan Kamis (28/11/2024).
Pilarmas Investindo Sekuritas menilai, pasar tampaknya mengantisipasi kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, yang akan berhati-hati dalam pemangkasan suku bunga acuannya.
Hal ini sejalan dengan rilis data ekonomi AS yang tumbuh 2,8% per tahun pada kuartal III 2024.
"Ini memberikan sinyal bagaimana ekonomi AS dalam kondisi kuat sehingga tampaknya pasar merespon dan memiliki pandangan semakin membatasi ruang Fed untuk menurunkan suku bunga tahun depan," tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya, dilansir dari Katadata, Kamis (28/11/2024).
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor saham dalam negeri terkoreksi hari ini. Sektor energi turun paling dalam hingga 2,81%, diikuti sektor barang baku dan sektor infrastruktur yang masing-masing terkoreksi 1,13% dan 0,86%.
Sedangkan empat sektor lainnya menguat, sektor kesehatan memimpin dengan kenaikan 2,20%. Lalu sektor barang konsumen non-primer dan sektor barang konsumen primer yang masing-masing naik 0,31% dan 0,07%.
Menurut data RTI Business, frekuensi perdagangan saham di bursa dalam negeri hari ini sebanyak 1,06 juta kali transaksi.
Total saham berpindah tangan mencapai 26,22 miliar lembar dengan nilai total transaksi Rp10,70 triliun.
Sebanyak 342 saham ditutup melemah hari ini, lalu 228 saham stagnan, dan 222 saham menguat.
Melansir dari Investing.com, emiten top loser hari ini adalah SURI dan TOSK yang sama-sama ambles 34,56%, diikuti ADRO yang jatuh 24,80%.
Di sisi lain, emiten top gainer hari ini adalah SKLT yang terbang 34,83%, diikuti UNTD dan INPC yang masing-masing naik 34,69% dan 25%.
Bursa saham Asia sore ini ditutup variatif. Indeks Nikkei naik 0,56% ke 38.349,06; indeks Hang Seng turun 1,20% ke 19.366,96; indeks Shanghai turun 0,43% ke 3,295,70; dan indeks Strait Times naik 0,79% ke 3.737,25.
(Baca: Jelang Pilkada 2024, IHSG Ditutup Melemah (Selasa, 26 November 2024))