PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk membukukan laba yang diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp778,11 miliar pada kuartal III 2024. Angka ini tumbuh 32,7% dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang hanya Rp586,57 miliar.
Kenaikan laba ini didorong oleh penjualan emiten berkode SIDO tersebut yang naik 11,2% menjadi Rp2,62 triliun pada kuartal ketiga tahun ini.
Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh lini bisnis SIDO. Penjualan segmen jamu herbal dan suplemen tercatat naik 6,17% menjadi Rp1,54 miliar.
Lalu penjualan makanan dan minuman melonjak 20,19% (yoy) menjadi Rp986,04 miliar, dan segmen farmasi tumbuh 11,65% (yoy) menjadi Rp95,28 miliar.
Meskipun pendapatan dan laba naik, beban pokok Sido Muncul juga meningkat 4,19% (yoy) menjadi Rp1,13 triliun.
Secara rinci, beban penjualan dan pemasarannya pada kuartal III 2024 mencapai Rp386,84 miliar, beban umum dan administrasi Rp131,80 miliar, serta beban lain-lain Rp35,12 miliar.
Sampai akhir September 2024 total nilai aset SIDO tercatat Rp3,94 triliun, naik 1,37% dari posisi akhir Desember 2023 yang sebesar Rp3,89 triliun.
Memasuki kuartal akhir 2024, manajemen SIDO optimis terhadap peningkatan permintaan secara musiman yang diperkirakan akan terjadi pada akhir tahun ini karena kondisi cuaca yang mendukung.
"Perusahaan berada di jalur yang tepat untuk mencapai target pertumbuhan penjualan tahunan lebih dari 10%," tulis SIDO dalam pers rilisnya, Kamis (24/10/2024).
Selain itu, Sido Muncul akan berfokus dalam memperkuat jaringan distribusi dan pengenalan produk baru, baik di pasar domestik maupun ekspor.
(Baca: Bayar Bunga Obligasi, Tindakan Emiten Paling Banyak pada 2024)