Meningkatnya kecemasan investor terhadap langkah bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve /The Fed) yang akan segera menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat dari perkiraan sebelumnya masih membayangi pergerakan mata uang kripto. Tidak terkecuali dengan Ethereum (ETH).
Berdasarkan data Coindesk, Ethereum di transaksikan di harga US$ 3.092,27 per koin pada perdagangan Jumat, 11 Februari 2022, hingga pukul 2:45 WIB. Harga tersebut turun 2,91% dalam 24 jam terakhir.
Jika dibandingkan dengan posisi akhir Desember 2021, harga Ethereum terkoreksi 16,66% (year to date/ytd). Mata uang kripto dengan kode perdagangan ETH tersebut juga telah turun lebih dari 35% dari level tertingginya di US$ 4.881,7 per koin pada 9 November tahun lalu.
Namun, bila dibandingkan dengan posisi 11 Februari 2021, harta Ethereum masih membukukan kenaikan sebesar 77% (year on year/YoY). Setahun lalu, harga ETH masih di level US$ 1.743 per koin.
Nama Ethereum mencuat di Tanah Air seiring munculnya Sultan Gustaf Al Ghozali yang menjadi kaya dari menjual foto selfinya sebagai non-fungible token (NFT) di platform OpenSea. Penjualan foto Ghozali Everyday tersebut menggunakan mata uang kripto ETH.
(Baca: 10 Mata Uang Kripto Ini Anjlok Lebih dari 50% dalam Sebulan (31/1/2022))