PT PP (Persero) Tbk mencetak laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp34,22 miliar pada kuartal I 2023.
Perolehan itu meningkat 21,5% (year-on-year/yoy) dibanding laba bersih kuartal I tahun lalu yang nilainya Rp28,18 miliar.
Peningkatan laba emiten berkode PTPP ini ditopang oleh pendapatan usaha yang naik 1,9% (yoy) menjadi Rp4,36 triliun.
PTPP juga meraih pertumbuhan bagian laba entitas asosiasi, yang melonjak 1.057% (yoy) atau naik sekitar 10 kali lipat menjadi Rp3,81 miliar. Kemudian bagian laba ventura bersama PTPP naik 26,5% (yoy) menjadi Rp78,31 miliar.
(Baca: Ini BUMN Karya dengan Laba Terbesar pada Kuartal I 2023)
Untuk tahun 2023, PTPP telah mengantongi sejumlah kontrak proyek baru, di antaranya pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
"Di IKN, kami kerjakan kantor presiden, istana presiden, kantor sekretariat negara, dan jalan tol. Tahun 2023 ini ada beberapa tender IKN yang akan berjalan mulai dari tol, rusun untuk ASN, TNI, dan Polri," kata Direktur Utama PTPP Novel Arsyad dalam konferensi pers bulan lalu (12/4/2023).
Adapun saat ini Menteri BUMN Erick Thohir tengah mengkaji rencana merger atau penggabungan sejumlah emiten BUMN Karya, di antaranya PTPP dengan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Menurut pengamat BUMN Toto Pranoto, aksi merger tersebut dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
"Karena adanya banyak kesamaan line of business, maka merger bisa menjadi alternatif meningkatkan daya saing BUMN Karya," kata Toto kepada Katadata.co.id, Jumat (5/5/2023).
Toto juga menilai, merger bisa membuat BUMN Karya terhindar dari rebutan pekerjaan serta bisa berbagi sarana produksi untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, mengingat seluruh BUMN Karya saat ini memiliki utang cukup besar.
(Baca: Ini BUMN Karya dengan Utang Terbesar pada Kuartal I 2023)