Menurut data Companies Market Cap, China Mobile menjadi emiten telekomunikasi terbesar di Asia. Perusahaan asal Tiongkok itu memiliki kapitalisasi pasar senilai US$183,16 miliar atau sekira Rp2.800 triliun (kurs Rp15.288/US$).
Kapitalisasi pasar China Mobile menempati peringkat kedua emiten telekomunikasi terbesar secara global. Posisinya berada di bawah perusahaan Amerika Serikat, Comcast. dengan kapitalisasi pasar sebesar US$187,56 miliar.
Selanjutnya, Nippon, Telegraph, and Telephone (NTT) menempati peringkat kedua emiten telekomunikasi terbesar Asia dengan kapitalisasi pasar sebesar US$96,34 miliar.
Kemudian, China Telecom dan SoftBank menempati peringkat ketiga dan keempat dengan masing-masing nilai US$68,89 miliar dan US$66,62 miliar.
Posisi berikutnya disusul oleh sejumlah emiten telekomunikasi asal India, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Singapura, dan Taiwan. Sayangnya, tak ada satu pun emiten telekomunikasi asal Indonesia yang masuk ke daftar 10 emiten terbesar ini.
Adapun Telkom Indonesia menempati peringkat ke-11 emiten telekomunikasi terbesar di Asia. Perusahaan milik BUMN ini tercatat memiliki kapitalisasi pasar US$24,15 miliar atau sekira Rp369,2 triliun.
Telkom Indonesia merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia saat ini. Perusahaan ini memiliki sejumlah anak perusahaan seperti Telkomsel, Infomedia Nusantara, Miratel, dan Telkomsigma.
Berikut adalah 10 emiten telekomunikasi terbesar di Asia per 28 Agustus 2023:
- China Mobile (Tiongkok): US$183,6 miliar
- NTT (Jepang): US$96,34 miliar
- China Telecom (Tiongkok): US$68,89 miliar
- SoftBank (Jepang): US$66,62 miliar
- KDDI (Jepang): US$63,85 miliar
- Bharti Airtel (India): US$61,18 miliar
- Saudi Telecom Company (Arab Saudi): US$53,51 miliar
- Emirates Telecom/ Etisalat Group (UEA): US$47,36 miliar
- Singtel (Singapura): US$28,8 miliar
- Chunghwa Telecom (Taiwan): US$28,38 miliar
(Baca: Ini Operator Seluler dengan Pengguna Terbanyak di Indonesia Awal 2023)